Tradisi Tahun Baru Yang Ada Di Jepang
Mina-san, konnichiwa! Tahun baru di Jepang, yang dikenal dengan sebutan Oshougatsu (お正月), merupakan salah satu perayaan paling bermakna dalam budaya Jepang. Perayaan ini tidak hanya sekadar menyambut awal tahun, tetapi juga momen untuk berkumpul bersama keluarga, memperkuat hubungan sosial, dan merenungkan masa depan. Tradisi-tradisi unik yang dilakukan mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat Jepang. Berikut adalah beberapa tradisi Oshougatsu yang patut Anda ketahui.
Tradisi Tahun Baru di Jepang (お正月/Oshougatsu)
1. Membersihkan Rumah (大掃除/Oosouji)
Sebelum tahun baru tiba, masyarakat Jepang melakukan Oosouji, sebuah tradisi membersihkan rumah secara mendalam. Ritual ini bukan hanya untuk memastikan kebersihan fisik rumah, tetapi juga simbolis dalam mengusir energi negatif dari tahun sebelumnya. Rumah yang bersih menciptakan suasana yang segar dan siap menyambut keberuntungan di tahun baru. Tradisi ini juga mencerminkan pentingnya persiapan, baik fisik maupun spiritual, dalam menyongsong awal yang baru.
2. Mengirim Kartu Ucapan Tahun Baru (年賀状/Nengajou)
Mengirim Nengajou adalah tradisi tak tergantikan saat tahun baru. Kartu ini menjadi media untuk mengucapkan rasa syukur, penghormatan, dan harapan kepada keluarga, teman, serta kolega. Hal yang unik, kartu-kartu ini dihias dengan gambar zodiak tahun tersebut, seperti kelinci atau naga, dan dijamin sampai tepat pada tanggal 1 Januari. Tradisi ini juga mencerminkan budaya Jepang yang menjunjung tinggi komunikasi personal, meskipun di era modern.
3. Makan Makanan Khusus Tahun Baru (おせち料理/Osechi Ryouri)
Osechi Ryouri adalah sajian istimewa yang disiapkan dalam kotak bersekat bernama jubako. Setiap makanan memiliki simbolisme tertentu, seperti:
Kuromame (黒豆): Melambangkan kesehatan dan ketahanan.
Kazunoko (数の子): Menjadi simbol kesuburan untuk keluarga yang makmur.
Tazukuri (田作り): Menggambarkan panen melimpah dan kemakmuran.
Hidangan ini disajikan bersama Ozouni (お雑煮), sup berisi mochi yang menjadi favorit banyak keluarga.
4. Mengunjungi Kuil (初詣/Hatsumoude)
Kunjungan ke kuil adalah bagian integral dari Oshougatsu. Dalam Hatsumoude, masyarakat berdoa untuk keberuntungan, kesehatan, dan kesuksesan di tahun baru. Kuil-kuil terkenal seperti Meiji Jingu di Tokyo dan Fushimi Inari di Kyoto menjadi destinasi populer selama perayaan ini. Masyarakat juga membeli jimat keberuntungan (お守り/Omamori) sebagai perlindungan sepanjang tahun.
5. Hiasan Tahun Baru (正月飾り/Shougatsu Kazari)
Rumah-rumah di Jepang dihiasi dengan ornamen khas seperti:
Kadomatsu (門松): Terdiri dari bambu dan pinus, melambangkan kekuatan dan umur panjang.
Shimenawa (しめ縄): Tali jerami untuk mengusir roh jahat.
Kagami Mochi (鏡餅): Susunan mochi yang mencerminkan harmoni dan kesejahteraan.
Hiasan-hiasan ini tidak hanya mempercantik rumah tetapi juga memiliki makna mendalam dalam budaya Jepang.
6. Permainan Tradisional
Saat Oshougatsu, anak-anak dan keluarga sering memainkan permainan tradisional seperti:
Hanetsuki (羽根突き): Mirip bulu tangkis, dimainkan dengan raket kayu berhiaskan motif indah.
Takoage (layang-layang): Tradisi menerbangkan layang-layang.
Karuta: Permainan kartu edukatif yang menguji kecepatan membaca puisi klasik Jepang.
Permainan ini mempererat hubungan keluarga sambil melestarikan budaya lokal.
7. Hiburan Khas Tahun Baru
Di malam pergantian tahun, banyak keluarga menikmati program spesial seperti Kouhaku Uta Gassen (紅白歌合戦), kompetisi menyanyi yang menampilkan artis terkenal. Selain itu, tradisi Joya no Kane (除夜の鐘), membunyikan lonceng kuil sebanyak 108 kali, mencerminkan ajaran Buddha tentang penyucian dosa manusia.
Penutup
Tahun baru di Jepang adalah perpaduan antara refleksi, tradisi, dan harapan. Setiap aktivitas, dari Oosouji hingga Hatsumoude, memiliki makna mendalam yang menghubungkan manusia dengan alam dan sesama. Jadi, apakah Mina-san tertarik mencoba salah satu tradisi ini? Jangan lupa bagikan pengalaman atau pendapat Anda di kolom komentar!
Komentar
Posting Komentar